Ahlan Wa Sahlan Saudaraku.....

Salam Ukhuwah....

Semoga bermanfaat

Rabu, 08 Februari 2012

.:: Mari Bercinta Di Surga ::.

"...Peliharalah hati kami agar tak tertimbun dosa dan maksiat. Peliharalah hati kami dari segala noda dunia. Taburkanlah hati kami dengan iman agar terpelihara kami dari kesesatan dunia yang membelenggu dan dipenuhi segala mara bahaya..."


***


 Kawanku yang mulia, kali ini ingin kuajak engkau terbang ke Negeri Penuh Cinta yang begitu mempesona. Kita akan menyusuri keindahan negeri tersebut melalui untaian penaku. Penaku akan memeraskan tintanya hingga terajutlah komposisi kata-kata yang tersusun menjadi paragraf-paragraf. Aku memohon kepada Allah
سبحانه و تعالى agar komposisi kata-kata tersebut mampu menyegarkan kembali iman kita yang mungkin terkikis oleh fitnah-fitnah di akhir zaman ini.


Aku berjanji bahwa petualangan kita ini tak akan menjemukan atau melelahkan namun akan menyejukkan jiwa dan raga. Bagaimana tidak? Allah
سبحانه و تعالى telah menyediakan di dalamnya segala sesuatu yang kita inginkan, bahkan lebih dari apa yang kita inginkan.




وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الأنْفُسُ وَتَلَذُّ الأعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ


“..dan di dalam Surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya.."[1]


Rasulullah
صلی الله عليه وسلم bersabda:


“..barang siapa masuk ke dalamnya ia pasti akan mendapat kelezatan dan tidak [akan] sengsara, akan kekal abadi dan tidak akan mati, pakaiannya tidak [akan] rusak, dan keremajaannya tidak akan sirna..” [2]


Bagaimana, kawan? Sudah kah engkau mengetahui ke negeri mana kita akan berpetualang? Baiklah, sambutlah uluran tanganku ini sekaligus menandakan kuatnya tekad dan harapan yang bergelora untuk menjadi penghuni Surga. Rabbi yassir.



>>>Sambutan Hangat Para Malaikat. . . .


Kedatangan orang-orang beriman dalam Surga akan mendapat sambutan dan ucapan selamat dari para malaikat. Kawan, ini adalah suasana penuh kemuliaan dan kebahagiaan layaknya seorang raja yang mendapat sambutan dari dayang-dayang dan bawahannya.




أُولَئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلامًا


”…Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam Surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya..” [3]


وَالْمَلائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِن كُلِّ بَابٍْ


”…sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu..” [4]


وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ



”…dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.."[5]


Subhanallah, kawan. Berbahagialah engkau yang istiqamah berada di jalan keimanan ketika mereka berjuang gigih dan menyatukan barisan di jalan kekufuran.



>>>Tanah Kesturi dan Batu Kerikil. . .


Kawanku, mari kita ayunkan langkah sambil berjalan menyusuri tanah dan batu kerikil Surga. Cobalah engkau lihat. Surga tidak tercipta dari tanah liat dan batu seperti yang ada di dunia. Tanah yang kita lalui begitu lembut, bukan? Bagaimana tidak, Allah
سبحانه و تعالى telah menjadikan kesturi yang amat murni bak tepuk terigu nan putih sebagai tanah Surga. Batu dan kerikilnya pun adalah mutiara dan berlian. Subhanallah.



Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

“…di dalamnya banyak tenda dan kubah yang terbuat dari mutiara. Dan tanahnya adalah kesturi..”[6]


“…tanahnya seperti tepung yang sangat putih, kesturi yang sangat murni..” [7]


“…adukan semennya adalah kesturi yang sangat harum. Batu kerikilnya adalah mutiara dan berlian..” [8]


Subhanallah, begitu mengagumkan kawan. Siapakah lebih bagus ciptaannya dari Allah
سبحانه و تعالى ?




>>>Pesona Keharuman Tiada Tara. .


Kawanku yang mulia, salah satu hal yang menenteramkan jiwa kita di dunia adalah ketika merasakan aroma wewangian yang sangat harum nan penuh nuansa kelembutan. Kita akan menghirup nafas dalam-dalam kemudian mengeluarkannya kembali. Udara segar memenuhi dada serta kedua paru-paru dengan hembusan-hembusan yang mengeluarakan aroma keharuman. Lalu, sejuk dan bergairahlah jiwa-jiwa. Terkikislah jenuh pikiran. Namun tidaklah kekal karena bersifat keduniaan. Adapun di Negeri Penuh Cinta yang kekal abadi maka aroma-aroma harum semerbak tersebut tidak akan punah dan akan selalu tertebar abadi. Kualitasnya pun tentu tak akan terbandingkan.


Berbahagialah engkau yang tidak membunuh kafir Mu’ahhad [9]. Berbahagialah wanita-wanita yang menutup anggun tubuh mereka dengan syari’at hijab sehingga lekuk tubuhnya tak terlihat. Berbahagialah seorang wanita yang berjalan tidak berlenggak-lenggok untuk menyihir mata yang memandang. Kuucapkan selamat atas kami dan kalian semua.



Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:


“..barang siapa membunuh kafir mu’ahhad, ia tidak akan mencium aroma Surga. Padahal aromanya bisa dicium dari jarak perjalanan 40 tahun.” [10]


“..wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berjalan berlenggak-lenggok guna membuat manusia memandangnya, mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mendapati aromanya. Padahal aroma Surga bisa dicium dari jarak 500 tahun..” [11]


Duhai penaku, tak jemu-jemu kutitip salam untuk para wanita agar membalut tubuhnya dengan syariat hijab. Aku harap mereka tak memperlihatkan lekuk tubuh dan kecantikannya di depan kami sebagai kaum laki-laki. Sungguh, kami tak membutuhkan apa yang mereka perlihatkan itu. Kami membutuhkan keimanan mereka yang sekokoh karang. Kami membutuhkan aura ketakwaan yang menyemburat dari relung jiwa yang tersirami sejuknya ilmu syar’i.




>>>Pakaian Penduduknya dan Ranum Buahnya. . . .


Begitu banyak jenis pakaian yang ada di dunia dengan berbagai mode. Ia melambangkan keindahan dan selera pemiliknya. Penaku selanjutnya akan mengajak kita melihat gambaran pakaian penduduk Negeri Penuh Cinta agar jiwa ini semakin bergelora merindukan negeri impian tersebut (bukan Negeri Mimpi atau Republik Mimpi).




Rasulullah صلی الله عليه وسلم pernah menjawab pertanyaan salah seorang sahabat tentang pakaian penduduk Surga, apakah lansung diciptakan atau ditenun:

“..tidak, tetapi dikeluarkan darinya buah-buahan surga..” [12] beliau mengatakannya tiga kali


وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ


”..dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera..”[13]


Bagaimana dengan buahnya? Kita akan melihat kurma terlebih dahulu. Cobalah pandang warna batangnya yang merah keemasan. Daun-daunya adalah pakaian-pakaian mahal penduduk Surga.




Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:


“…kurma Surga, batangnya terbuat dari batu jamrud hijau [14]. Warnanya merah keemasan. daunnya adalah pakaian bagi para penduduk Surga. Darinya datang potongan-potongan dan baju-baju mahal mereka..” [15]


Kawan, makanan, minuman dan buah-buahan merupakan salah satu dari sekian banyak kenikmatan yang Allah
سبحانه و تعالى sediakan bagi penduduk Negeri Penuh Cinta. Amat berbeda dengan buah-buahan penduduk bumi dari segi rasa, kadar, bahkan warna dan bentuknya walaupun dengan nama yang sama.


Cobalah kau alihkan pandanganmu sejenak, buahnya begitu mudah dipetik kapanpun kita inginkan dan kehendaki. Tanpa ada kesulitan dan tak perlu alat-alat untuk membantu.




وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلالُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوفُهَا تَذْلِيلا


”..Dan naungan (pohon-pohon Surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya..” [16]


Pun, kita bisa menikmatinya dalam setiap keadaan baik berdiri, duduk, dan telentang dalam situasi apapun yang kita inginkan.



Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:


“..sesungguhnya penduduk Surga akan makan buah-buahan Surga dalam kondisi berdiri, duduk, dan telentang dalam keadaan apapun yang mereka inginkan..” [17]


Lihatlah kembali kawan, buahnya sebesar guci dan timba. Ia lebih putih dari susu. Lebih manis dari madu. Lebih lembut dari cream. Dan ia tidak memiliki biji..



Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:


“..Buah-buahan Surga sebesar guci dan timba. Ia lebih putih dari susu. Lebih manis dari madu. Lebih lembut dari cream. Dan ia tidak memiliki biji..” [18]


Begitu rindunya hati ini dengan kenikmatan negeri nan abadi. Begitu inginnya jiwa ini bersua dalam Surga yang tiada duka dan lara.



>>>Lezatnya Daging Burung Panggang. .


Kawan yang kucinta, burung yang kita dengar kicaunya di dunia dengan segala jenisnya yang banyak memiliki daging yang lezat dan tentu saja mengundang selera, apalagi dengan racikan bumbu-bumbu khas nusantara.


Lantas bagaimana dengan daging burung Surga? Tentu saja lebih lezat dengan cita rasa yang tak bisa dirasakan kelima alat indera kita saat ini.




وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ

”..dan daging burung dari apa yang mereka inginkan..” [19]


Abdullah bin Abbas bertutur:


“..maksudnya adalah daging burung yang kalian senangi dan kalian inginkan… Dalam hati seorang dari mereka [penduduk Surga], terbesit [keinginan] (untuk memakan) daging burung di Surga, maka burung itu langsung terbang dan terjatuh di hadapannya sesuai keinginannya dalam keadaan sudah tergoreng atau dipanggang...”


Dalam sebuah hadist disebutkan:


“..sesungguhnya kamu benar-benar melihat burung di surga. Maka burung itu segera terjatuh di hadapanmu dalam keadaan terpanggang..”[20]


Subhanallah.. amat nikmat berada di Negeri Penuh Cinta.



>>>Mari kawan kita bergandeng tangan…


Telah tertabuh genderang pertanda niat kita yang membara untuk menjadi penghuni Negeri Penuh Cinta. Mari kita bergembira ria menuju rahmat dan ketaatan kepada Allah
سبحانه و تعالى, menuju kesenangan yang penuh kenikmatan yang meggelora hati di sisi Rabb Yang Maha Berkuasa. Mari bergandeng tangan menuju negeri yang tiada lelah nan letih. Mari menuju ru’yaturrahman (memandang wajah Allah سبحانه و تعالى) dengan wajah berseri-seri karena melihat Tuhannya.



>>>Semburat do’a penuh harap..


Ya Allah,hanya rahmat-Mu yang kami harap maka janganlah menyerahkan kami kepada diri kami meski hanya sekejap mata. Perbaikilah segala urusan kami dan tunjukilah kami kepada jalan lurus tiada berliku.

Peliharalah hati kami agar tak tertimbun dosa dan maksiat. Peliharalah hati kami dari segala noda dunia. Taburkanlah hati kami dengan iman agar terpelihara kami dari kesesatan dunia yang membelenggu dan dipenuhi segala mara bahaya. Isikanlah hati kami dengan kebaikan dan kemurnian agama-Mu. Lembutkanlah lidah kami untuk memuji dan mengagungkan-Mu.


Duhai Rabbi, anugerahkanlah pahala atas setiap goresan pena kami. Jadikanlah rajutan kata-kata ini menjadi embun yang menyejukkan hati bagi siapapun yang membacanya. Jadikanlah pula sebagai wasilah dan sebab tercucur dan tercurahnya hidayah-Mu. Mudah-mudahan mampu menjadi saksi kelak di hari kebangkitan.


****

Sekian, salam santun penuh kehangatan cinta untuk anda semua. .
Subhanakallahu allahumma wa bihamdika, asyhadu alla ila ha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaika..


Fachrian Almer Akira (Yani Fachriansyah Muhammad as-Samawiy)


Mataram, Lombok._
Selesai beberapa menit menjelang pukul 00.30 wita dini hari._
(kala dentuman hujan mengguyur kota)
14 Jumadil Tsani 1431 H (28 Mei 2010)_




Catatan kaki:




[1] QS. Az-Zukhruf: 71
[2] Potongan hadist riwayat at-Tirmidzi, no. 2717 dan Ahmad, no.8264. Lihat Jinaan Al-Khuld Na ‘Iimuha Wa Qushuuruha Wa Huuruha. (edisi terjemahan) oleh Syaikh Mahir Ahmad, penebit Sukses Publishing, hal.269-270.
[3] QS. Al-Furqan: 75
[4] QS. Ar-Ra’d: 23-24
[5] Qs. Az-Zumar: 73.
[6] Muttafaqun ‘alaih. Lihat Jinaan Al-Khuld Na ‘Iimuha Wa Qushuuruha Wa Huuruha. (edisi terjemahan) oleh Syaikh Mahir Ahmad, penebit Sukses Publishing, hal. 268
[7] HR Muslim, no. 7535, 7536 dan Ahmad no. 11294, 11494. Lihat ibid hal. 268-269
[8] HR Tirmidzi no. 2717 dan Ahmad no. 8264. Lihat ibid hal. 269-270
[9] Kafir Mu’ahhad adalah orang kafir yang terikat perjanjian dengan kaum muslimin bahwa ia akan diberi keamanan baik lewat bayar pajak, sultan (penguasa) maupun ikatan perdamaian. Lihat Fathul Bari 19/369. ibid hal. 318
[10] HR. al-Bukhari, Ahmad, an-Nasa’i dan Ibnu Majah. Lihat Shahih al-Jami’, no. 632. Lihat ibid hal. 318
[11] HR. Imam Malik dalam al-Muwaththa’, no. 1661. Lihat ibid hal.319
[12] HR. ahmad [2/203, 224, 225], an-Nasa’i [3/441,5872], dan ath-Thayalasi no. 2227. Lihat ibid hal. 348
[13 QS al-Fathir: 33
[14] Jamrud atau zamrud adalah batu permata yang berwarna hijau seperti lumut, sebagai mineral [dan] terdapat terutama pada lapisan-lapisan kapur di Kolombia. Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga penerbit Balai Pustaka hal. 1729.
[15] HR al-Hakim, Abu Nuaim, al-Baghawi, Ibnu Abid Dunya, al Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Mubarak dan Abu Syaikh. Hadist ini sanadnya Jayyid. Lihat kelengkappan nomor hadistnya dalamibid hal. 348
[16] QS. Al-Insan: 14
[17] HR al-Mundziri dalam at-Targhib Wa at-Tarhib [4/290], Fathul Bari [8/685]. Lihat Jinaan Al-Khuld Na ‘Iimuha Wa Qushuuruha Wa Huuruha. (edisi terjemahan) oleh Syaikh Mahir Ahmad, penebit Sukses Publishing, hal. 403.
[18] HR al-Hakim, Abu Nuaim, al-Baghawi, Ibnu Abid Dunya, al Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Mubarak dan Abu Syaikh. Hadist ini sanadnya Jayyid. Lihat kelengkappan nomor hadistnya dalamibid hal. 403 atau catatan kaki no [14]
[19] QS Al-Waqi’ah: 21
[20] HR Ibnu Abi Hatim seperti dalam tafsir Ibnu Katsir 3/341. Lihat keterangan ini dalam Jinaan Al-Khuld Na ‘Iimuha Wa Qushuuruha Wa Huuruha. (edisi terjemahan) oleh Syaikh Mahir Ahmad, penebit Sukses Publishing, hal. 385-386.



“ Salam bahagia  “ Dibawah Naungan Cahaya Hidayah “....... Lisna al faqir Ilallah  ....  on Feb’ 2012

Selasa, 07 Februari 2012

.:: TaMaN-TaMan SuRGa ::.


.:: TaMaN-TaMan SuRGa ::.


Maukah engkau jika Alloh mudahkan surga untukmu??

Maukah engkau jika malaikat membuka sayapnya lalu mengepakkannya untukmu karena ridho denganmu???

Maukah engkau jika seluruh makhluk yang ada di langit dan bumi hingga ikan di air mendo’akanmu ampunan???
...
Tak inginkah engkau berada di salah satu taman-taman surga???

Tak inginkah engkau jika Alloh menyanjungmu diantara para malaikat???

Maukah engkau mendapat keutamaan bagai keutamaan bulan diantara seluruh bintang????

Jawabannya adalah dengan menorehkan tinta di majelis ilmu….

Cobaklah kau tengok para salaf yang telah mendahului kita dalam hal ilmu dan amal. Mereka adalah orang-orang yang begitu bersemangat dalam meneguk manisnya madu ilmu. Begitu pula para sahabiyah begitu gigih. Maka jangan pula ditanya perjuangan para ulama dalam berburu ilmu. Mereka melintasi padang pasir selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan hanya untuk mendapatkan satu hadist. Bahkan ada diantara mereka yang rela menjual atap rumahnya hanya untuk membeli alat tulis guna menulis hadist.

Taukah engkau tentang imam malik??? Dialah salah satu imam madzhab yang pernah menimba ilmu dari generasi tabi’in dan tabi’ut tabi’in yang jumlahnya banyak sekali. Menurut imam nawawi jumlahnya mencapai 900 ulama. Ada pula seorang ulama yang tidak pernah absen mengikuti majelis ilmu selama 50 tahun.. Subhanalloh, apalah kita dibanding mereka???


Mari menengok diri kita sendiri kedalam dan keluar .........



dikutip dari : Raudhatul-muhibbin.blogspot

                              

Yang Teristimewa untuk Wanita

"...Duhai saudariku, kupersembahkan senandung gerakan ujung penaku ini untukmu yang ingin merasakan indah dan paripurnanya risalah langit dari Allah ‘azza wajalla agar bertambah dan semakin kokoh hasratmu dalam menikmati posisimu sebagai kaum hawa..


Untuk kalian kupilih kata-kata yang bersahabat di jiwa dan semoga sulaman kata-kata tersebut mampu memekarkan kuncup-kuncup bunga keimanan.."


***



Segala puji bagi Allah ‘azza wajalla yang telah menyempurnakan langit tanpa tiang dan menjadikan taburan bintang sebagai pelengkap indah dan pesonanya.


Semoga shalawat dan salam tetap tercurah teruntuk sosok yang begitu mulia dan dicinta penduduk bumi dan langit, dialah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam..



>>Makhluk Mulia nan Penuh Misteri....


Hal pertama yang kukabarkan padamu bahwa engkau adalah sosok yang dimuliakan oleh Allah dan Rasul-Nya. Namun kukatakan pula bahwa engkau adalah makhluk nan penuh misteri. Lihatlah disana literatur-literatur bertumpuk membahas tentangmu sebagai makhluk yang berbeda dengan kaum kami. Engkaulah topik yang menjadi inspirasi sekaligus menjadi kuncup-kuncup nan mempesona dalam menggerakkan pena dan tinta para penulis. Sekiranya seluruh pendapat dan pandangan yang tertuju padamu dihimpun menjadi satu maka tidak akan pernah tertampung dalam buku tebal nan berjilid-jilid. Dan tentu saja wahai belahan jiwa kaum kami, pembicaraan tentangmu tidak akan pernah gersang atau pun usang seiring musim silih berganti..



>>Pecahan-pecahan Emosional yang Menenteramkan....


Duhai saudariku yang mulia..
Ketika aku berbicara tentang kaummu maka aku sedang menyelami sisi emosional yang umumnya dijadikan pijakan dalam berpikir oleh kaummu sendiri, bukan dengan nalar. Kukatakan demikian karena Allah telah menganugerahkanmu sisi emosional yang lebih dominan daripada nalar. Sisi emosional ini pun bereaksi lebih cepat dari nalar. Porsi emosional yang ada pada kaummu pula lebih besar dibanding yang ada pada kaum kami laki-laki. Adakah Allah ‘azza wajalla menzalimi kita dengan perbedaan porsi tersebut??


Aku harap engkau mampu menemukan jawabannya dengan menyusuri untaian kalimatku sehingga bertambah kecintaanmu pada Allah. Bertambah kekuatanmu dalam manghadapi ganasnya badai di samudera kehidupan dan bertambah pula kekokohan pribadimu bak karang yang tak goyah dihempas ombak..



>>Curahan Kasih Sayang yang Mengharukan...


Penaku selanjutnya akan mengajakmu berkunjung ke negeri Mesir di zaman Fir’aun. Dialah seorang raja yang memerintahkan pengawalnya untuk membunuh seluruh bayi laki-laki yang lahir saat itu. Maka ibunda Musa khawatir akan putranya yaitu nabi Musa kecil nan mungil. Lalu, Najiyah, ibunda musa menuliskan kalimat-kalimat pada setiap pojok peti berbentuk kubus yang didalamnya berisi musa kecil. Peti itu akan dihanyutkan di sungai guna menyelamatkan anaknya.


Di sisi pertama ia menulis: “duhai Rabb, kuletakkan sambungan jiwaku dalam peti ini, seperti yang Kau perintahkan.”


Di sisi kedua ia menulis: ”ya Rabb, kuhanyutkan buah hatiku ke sungai, seperti yang Kau perintahkan.”


Di sisi ketiga ia menulis: ya Rabb, arus sungai akan membawa jantung hatiku ke tepian, seperti yang Kau perintahkan.”


Pada sisi keempat ia menulis: ya Rabb, kembalikanlah dia kepadaku, seperti yang Kau perintahkan.”


Selanjutnya pada sisi penutup peti, ia menulis: ”ya Rabb, jadikanlah ia rasul-Mu, seperi yang Engkau janjikan.” Lalu berlinaglah air mata cinta. Berdukalah hati yang tengah tersayat. Duh penaku tak sanggup lagi berkisah.


Saudariku,


Lihatlah Najiyah, ibunda Musa, dengan perasaan keibuannya yang begitu tinggi, ia rela menghanyutkan sang putra di sungai agar selamat dari kekejaman Fir’aun. Tentulah gesekan-gesekan gelombang cinta dalam jiwanya sedang berkecamuk untuk menolak tindakannya itu. Namun apalah daya. Akankah naluri keibuannya tega melihat leher putranya mengalirkan darah??? Tidak, tidak, tidak.. Musa kecil harus seger diselamatkan.


Itulah salah satu luapan sisi emosional kaummu yang Allah anugerahkan dengan porsi yang dominan daripada kaum kami.

>>Percikan Bahagia Penuh Cinta...


Dengan anugerah sisi emosional yang dominan, engkau akan mampu bersikap penuh perasaan dan kasih sayang terhadap suamimu. Engkau mampu mengusap air mata kami yang berlinang karena sedih lalu menggantikannya dengan senyum dan tawa bahagia, menghilangkan duka dan lara,. Engkau mampu memberikan sentuhan lembut kala raga begitu lelah berterik mentari di arena kehidupan, lalu menggantikan dengan sejuk jiwamu. Engkau akan cantik dan bak permata akan menyenangkan mata suamimu terkasih dan tentu saja menjadi perhiasan terindah yang menjadi dambaan lelaki, lalu surgapun engkau dapatkan.


Engkau pula (dengan sisi emosionalmu) akan mendidik makhluk Allah yang mungil baik dari kaummu sendiri maupun dari kaum kami. Engkau akan mendidik mereka menjadi kesatria-kesatria tangguh dan berilmu syar’i. Mereka akan berteriak dari masa depan yang cerah dengan berkata :



“ibuuuuuu, aku telah menghafal al-qur’an,"




"Buuuundaaaa, anakmu ini udah menghafal hadist-hadist nabi-Nya,"




"aku sudah fasih berbicara bahasa arab, mamaaaa."




"Umiiiii, aku ingin tinggal di surga..”




Subhanallah kawan, engkau begitu agung. Namun ma’afkan aku, tarian penaku harus terhenti disini karena hitam bola mataku mulai berkaca.


Sekian kawan,




Dari hamba Allah yang fakir,



FACHRIAN ALMER AKIERA
(Yani Fachriansyah Muhammad A-samawiy)


Mataram_. 29 Rabiul Tsani 1431 H (14 April 2010 M) sekitar 45 menit sebelum ashar…

**********


Sumber tulisan (edisi terjemahan) :


1. Nisa’ fi Hayati al-Anbiya oleh Ibrahim Mahmud Abdul Hadi
2. Fiqh al-Mar’ah al-Muslimah oleh syaikh Mutawwali as-Sya’rawi
3. Alwan min an-Nisa’ oleh Dr. Ramadhan Hafizh

Minggu, 05 Februari 2012

Apakah Kita Sadar ?




Apakah Kita Sadar  ?
Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu kedepan, pandanglah masa depan kita.

Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua sisi. Untuk bisa mengumpulkan pujian dan kritik dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah.

Kita lahir dengan otak didalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya. Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran kita dan ide kita. Dan apa yang anda pikiran dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada emas dan perhiasan.

Kita lahir dengan 2 mata, 2 telinga tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.

Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh didalam tulang iga kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.

Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah.

Sumber : Milis DT

❀ܓ Mari Mensucikan Hati


ܓ    Mari  Mensucikan Hati

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Alhamdulillah washolatu a’la Rosulillah.


Sahabat perindu Hidayah sinaran mentari dengan segala pesona ketaatannya yang begitu menawan selalu  menyinari hari kita  yang barokah ini mari menatap birunya langit, melihat hijaunya pepohonan... merasakan semilir angin yang menyapa lembut hari kita Subhanallah, Alhamdulillah Maka nikmat Tuhan yang Manakah yang Kita Dustakan....

Kami mulai dengan salam terindah wahai saudaraku semoga segenap hari kita selalu dalam selimut iman yang sejuk  membalut hati kita dari dingin ataupun teriknya udara hati kita,
Kembali berbicara “HATI” karna ia selalu saja berbolak balik kadang ia pada posisi puncak kebaikan dan kadang pula ia jatuh pada lembah yang membuat kita menjauh pada pusat dan nilai luhur sebuah kehidupan...

Hati adalah raja dalam tubuh. Ia penguasa. Perintah dan larangannya ditaati oleh seluruh prajuritnya: anggota badan. Namun, jika raja tidak pernah "dijamu" dan diberi "masukan", ia akan lemah dan tidak dapat memerintah dengan baik dan berwibawa. Kalau 'sang raja' sudah tidak berwibawa lagi, otomatis rakyatnya akan rusak.

Mari kita mensucikan hati agar menjadikan ia raja yang memerintah dengan baik lagi berwibawa

Hati itu bagaikan kaca mata. Kalau kita menggunakan kaca mata yang bening, apa yang kita lihat akan tampak apa adanya. Yang putih akan jelas putihnya, yang coklat muda akan jelas warna aslinya. Namun kalau kita menggunakan kaca mata hitam, apa yang kita lihat tidak akan sesuai aslinya. Yang putih akan kelihatan abu muda dan warna coklat muda akan menjadi coklat tua. Demikian juga hati, kalau hati jernih, kita akan melihat realita itu apa adanya, sementara kalau hati kita kotor atau hitam, kita akan melihat realita itu tidak seperti sebenarnya.

Oleh karena itu, mulia tidaknya seseorang tidak dilihat dari tampilan lahiriahnya tapi dari performa batiniah atau hatinya.

ِانَّ اللهَ لاَيَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ (اخرجه مسلم)

“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta-hata kamu tapi melihat hati dan perbuatanmu.” (H.R. Muslim).

Al Qurtubi berkata, “Ini sebuah hadits agung yang mengandung pengertian tidak diperbolehkankannya bersikap terburu-buru dalam menilai baik atau buruknya seseorang hanya karena melihat gambaran lahiriah dari perbuatan taat atau perbuatan menyimpangnya.

Ada kemungkinan di balik pekerjaan saleh yang lahiriah itu, ternyata di hatinya tersimpan sifat atau niat buruk yang menyebabkan perbuatannya tidak sah dan dimurkai Allah swt. Sebaliknya, ada kemungkinan pula seseorang yang terlihat teledor dalam perbuatannya atau bahkan berbuat maksiat, ternyata di hatinya terdapat sifat terpuji yang karenanya Allah swt. memaafkannya.

Sesungguhnya perbuatan-perbuatan lahir itu hanya merupakan tanda-tanda dhanniyyah (yang diperkirakan) bukan qath’iyyah (bukti-bukti yang pasti). Oleh karena itu tidak diperkenankan berlebih-lebihan dalam menyanjung seseorang yang kita saksikan tekun melaksanakan amal saleh, sebagaimana tidak diperbolehkan pula menistakan seorang muslim yang kita pergoki melakukan perbuatan buruk atau maksiat. Demikian Imam Qurtubi menjelaskan dalam tafsirnya.
Rasulullah saw. bersabda dalam riwayat lain,

عَنْ عَلِيِّى بْنِ أَبِى طَالِبٍ رَضِيَى اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنَ الْقُلُوْبِ قَلَّبَ إِلاَّ وَلَهُ سَحَابَةٌ كَسَحَابَةِ الْقَمَرِ، بَيْنَمَا الْقَمَرُ مضئى إِذْ عَلَتْهُ سَحَابَةٌ فَأَظْلَمَ، إِذْ تَجَلَّتْ عَنْهُ فَأَضَاءَ (البخارى ومسلم)

“Ali bin Abi Thalib r.a. menceritakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Tiada satu hati pun kecuali memiliki awan seperti awan menutupi bulan. Walaupun bulan bercahaya, tetapi karena hatinya ditutup oleh awan, ia menjadi gelap. Ketika awannya menyingkir, ia pun kembali bersinar.” (H.R.Bukhari dan Muslim)

Hadits ini memberikan ilustrasi yang sangat indah. Hati manusia itu sesungguhnya bersih atau bersinar, namun suka tertutupi oleh awan kemaksitan hingga sinarnya menjadi tidak tampak. Oleh sebab itu, kita harus berusaha menghilangkan awan yang menutupi cahaya hati kita. Bagaimana caranya?

1. Introspeksi diri

Introspeksi diri dalam bahasa arab disebut Muhasabatun Nafsi, artinya mengidentifikasi apa saja penyakit hati kita. Semua orang akan tahu apa sebenarnya penyakit qalbu (hati) yang dideritanya itu.

يـَاأَيُّـهَـا الَّذِيْـنَ ءَامَـنُـوْا اتَّـقُـوْا اللهَ وَلْتَـنْـظُـرْ نَـفْـسٌ مَّاقَـدَّمَتْ لِغَـدٍ وَاتَّــقُـوْا اللهَ. إِنَّ اللهَ خَـبِـيْرٌ بِـمَا تَـعْـمَلُـوْنَ {الحشر 18:59}

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.Al-Hasyr 59 : 18)

2. Perbaikan Diri

Perbaikan diri dalam bahasa populer disebut taubat. Ini merupakan tindak lanjut dari introspeksi diri. Ketika melakukan introspeksi diri, kita akan menemukan kekurangan atau kelemahan diri kita. Nah, kekurangan-kekurangan tersebut harus kita perbaiki secara bertahap. Alangkah rugi kalau kita hanya pandai mengidentifikasi kelemahan diri tapi tidak memperbaikinya.

يَـآأَيُّـهَـا الَّذِيْـنَ ءَامَـنُـوْا تُـوْبُـوْا إِلَى اللهِ تَـوْبَـةً نَّـصُـوْحًـا عَسَى رَبُّـكُمْ أَنْ يُّـكَـفِّـرْ عَـنْـكُمْ سَـيِّـئَـاتِـكُـمْ وَيُـدْخِـلَـكُمْ جَـنّـتٍ تَـجْـرِى مِنْ تَـحْـتِهَـا اْلأَنْـهَارِ ….{التحريم 8:66}

“Hai orang-orang yang beriman, Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkah kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,..” (Q.S.At-Tahrim 66:8)

3. Tadabbur Al Qur’an

Tadabbur Al Qur’an artinya menelaah isi Al-Qur’an, lalu menghayati dan mengamalkannya. Hati itu bagaikan tanaman yang harus dirawat dan dipupuk. Nah, di antara pupuk hati adalah tadabbur Qur’an. Allah menyebutkan orang-orang yang tidak mau mentadabburi Qur’an sebagai orang yang tertutup hatinya. Artinya, kalau hati kita ingin terbuka dan bersinar, maka tadabburi Qur’an.

أَفَلاَ يَـتَـدَبَّـرُْنَ الْـقُـْرآنَ اَمْ عَلَى قُلـُوبٍ أَقْـفَـالُهَـا {محمد 24:47}

“Mengapa mereka tidak tadabbur (memperhatikan) Al-Qur’an, ataukah hati mereka terkunci atau tertutup.” (Q.S.Muhammad 47 : 24)

4. Menjaga Kelangsungan Amal Saleh

Amal saleh adalah setiap ucapan atau perbuatan yang dicintai dan diridoi Allah swt. Apabila kita ingin memiliki hati yang bening, jagalah keberlangsungan amal saleh sekecil apapun amal tersebut. Misalnya, kalau kita suka rawatib, lakukan terus sesibuk apapun, kalau kita biasa pergi ke majelis ta’lim, kerjakan terus walau pekerjaan kita menumpuk. Rasulullah saw bersabda,

اِعْـمَــلُوْا عَلَى مَاتُــطِـْيقُـوْنَ فَإِنَّ اللهَ لاَيـَـمَلُّ حَتَّى تَـمَـلَّ وَاَنَّ اَحَـبَّ اْلاَعْـمَـالِ اِلىَ اللهِ اَدْوَمُـهَا وَاِنْ قَـلَّ {رواه البخارى}

“…Beramallah semaksimal yang kamu mampu, karena Allah tidak akan bosan sebelum kamu bosan, dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang kontinyu (terus-menerus) walaupun sedikit.” (H.R. Bukhari)

5. Mengisi Waktu dengan Zikir

Zikir artinya ingat atau mengingat. Dzikrullah artinya selalu mengingat Allah. Ditinjau dari segi bentuknya, ada dua macam zikir. Pertama, zikir Lisan, artinya ingat kepada Allah dengan melafadzkan ucapan-ucapan zikir seperti Subhannallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, Laa Ilaaha illallah, dll. Kedua, Zikir Amali, artinya zikir (ingat) kepada Allah dalam bentuk penerapan ajaran-ajaran Allah swt. dalam kehidupan. Misalnya, jujur dalam bisnis, tekun saat bekerja, dll. Hati akan bening kalau hidup selalu diisi dengan zikir lisan dan amali.

يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اذْكُرُوْا اللهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا .وَسَبِّحُوْاهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً {الاحزاب 33: 41-42}

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (Q.S.Al-Ahzab 33 : 41-42)

فَاذْكُرُوْنِى أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْالِى وَلاَتَكْفُرُوْنَ {البقرة 152:2}

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Al-Baqarah 2 :152)

6. Bergaul dengan Orang-Orang Saleh

Lingkungan akan mempengaruhi perilaku seseorang. Karena itu, kebeningan hati erat juga kaitannya dengan siapakah yang menjadi sahabat-sahabat kita. Kalau kita bersahabat dengan orang yang jujur, amanah, taat pada perintah Allah, tekun bekerja, semangat dalam belajar, dll., diharapkan kita akan terkondisikan dalam atmosfir (suasana) kebaikan. Sebaliknya, kalau kita bergaul dengan orang pendendam, pembohong, pengkhianat, lalai akan ajaran-ajaran Allah, dll., dikhawatirkan kita pun akan terseret arus kemaksiatan tersebut. Kerena itu, Allah swt.. mengingatkan agar kita bergaul dengan orang-orang saleh seperti dikemukakan dalam ayat berikut.

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَوَاةِ وَالْعَشِيِّى يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهُ. وَلاَتَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيَوةِ الدُّنْيَا وَلاَتُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا {الكهف 18 : 28}

“Dan bersabarlah dirimu bersama orang-orang yang menyeru Tuhan mereka di waktu pagi dan petang, mereka mengharapkan keridoan-Nya, dan janganlah kamu palingkan kedua matamu dari mereka karena menghendaki perhiasan hidup dunia. Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya; dan adalah keadaan itu melewati batas.” (Q.S. Al-Kahfi 18 : 28)

7. Berbagi Kasih dengan Fakir, Miskin, dan Yatim

Berbagi cinta dan ceria dengan saudara-saudara kita yang fakir, miskin, dan yatim merupakan cara yang sangat efektif untuk meraih kebeningan hati, sebab dengan bergaul bersama mereka kita akan merasakan penderitaan orang lain. Rasulullah saw. bersabda,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَى اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَجُلاُ شَكَا إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْوَةَ قَلْبِهِ فَقَالَ لَهُ: إِنْ أَرَدْتَ تَلْيِيْنَ قَلْبِكَ فَأَطْعِمِ الْمِسْكِيْنَ وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيْمِ (رواه احمد)

“Abu Hurairah r.a. bercerita, bahwa seseorang melaporkan kepada Rasulullah saw. tentang kegersangan hati yang dialaminya. Beliau saw. menegaskan, “Bila engkau mau melunakkan (menghidupkan) hatimu, beri makanlah orang-orang miskin dan sayangi anak-anak yatim.” (H.R. Ahmad).

8. Mengingat Mati

Modal utama manusia adalah umur. Umur merupakan bahan bakar untuk mengarungi kehidupan. Kebeningan hati berkaitan erat dengan kesadaran bahwa suatu saat bahan bakar kehidupan kita akan manipis dan akhirnya habis. Kesadaran ini akan menjadi pemacu untuk selalu membersihkan hati dari awan kemaksiatan yang menghalangi cahaya hati. Rasulullah saw. menganjurkan agar sering berziarah supaya hati kita lembut dan bening.

عَنْ اَنَسٍ رَضِيَى اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا، فَإِنَّهَا تَرِقُّ الْقَلْبَ وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ وَتُذَكِّرُ اْلأخِرَةَ (رواه الحاكم)

“Anas r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Dulu, aku pernah melarang kalian berziarah ke kuburan. Namun sekarang, berziarahlah, karena ia dapat melembutkan hati, mencucurkan air mata, dan mengingatkan akan hari akhirat.” (H.R.Hakim)

9. Menghadiri Majelis Ilmu

Hati itu bagaikan tanaman, ia harus dirawat dan dipupuk. Di antara pupuk hati adalah ilmu. Karena itu, menghadiri majelis ilmu akan menjadi media pensucian hati. Rasulullah saw. menyebutkan bahwa Allah swt. akan menurunkan rahmat, ketenangan dan barakah pada orang-orang yang mau menghadiri majelis ilmu dengan ikhlas.

لاَيَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ اِلاَّ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةِ وَغَشِيَتْهُمً الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ {رواه مسلم }
“Tidak ada kaum yang duduk untuk mengingat Allah, kecuali malakikat akan menghampirinya, meliputinya dengan rahmat dan diturunkan ketenangan kepada mereka, dan Allah akan menyebutnya pada kumpulan (malaikat) yang ada di sisi-Nya.” (H.R. Muslim)

10. Berdo’a kepada Allah swt.

Allah swt. Maha Berkuasa untuk membolak balikan hati seseorang. Karena itu sangat logis kalau kita diperintahkan untuk meminta kepada-Nya dijauhkan dari hati yang busuk dan diberi hati yang hidup dan bening. Menurut Ummu salamah r.a,. do’a yang sering dibaca Rasulullah saat meminta kebeningan hati adalah: Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika (Wahai yang membolak-balikkan qalbu, tetapkanlah hatiku berpegang pada agama-Mu). Perhatikan riwayat berikut,.

عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ قَالَ : قُلْتُ لأُمِّ سَلَمَةَ، يَاأُمَّ الْمُؤْمِنيْنَ مَاكَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ عِنْدَكِ؟ قَالَتْ: كَانَ أَكْثَرُ دُعَائِهِ يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِيْنِكَ قَالَتْ: قُلْتُ: يَارَسُوْلَ اللهِ، مَاأَكْثَرُ دُعَائِكَ يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِيْنِكَ؟ قَالَ: يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِيٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللهِ. فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ (اخرجه احمد)

“Syahr bin Hausyab r.a. mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Ummu Salamah, “Wahai ibu orang-orang yang beriman, do’a apa yang selalu diucapkan Rasulullah saw. saat berada di sampingmu?” Ia menjawab: “Do’a yang banyak diucapkannya ialah, ‘Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika (Wahai yang membolak-balikkan qalbu, tetapkanlah qalbuku pada agama-Mu).” ” Ummu Salamah melanjutkan, “Aku pernah bertanya juga, “Wahai Rasulullah, alangkah seringnya engkau membaca do’a: “Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika.” Beliau menjawab: “Wahai Ummu Salamah, tidak ada seorang manusia pun kecuali qalbunya berada antara dua jari Tuhan Yang Maha Rahman. Maka siapa saja yang Dia kehendaki, Dia luruskan, dan siapa yang Dia kehendaki, Dia biarkan dalam kesesatan.” (H.R.Ahmad dan Tirmidzi. Menurutnya hadits ini hasan)

Selain do’a di atas, Ibnu Abbas r.a. menceritakan bahwa ketika menginap di rumah Rasulullah saw., ia pernah mendengar beliau mengucapkan do’a berikut,

اَللّهُمَّ اجْعَلْ فِى قَلْبِى نُوْرًا وَفِى لِسَانِى نُوْرًا وَاجْعَلْ فِى سَمْعِى نُوْرَا وَاجْعَلْ فِى بَصَرِى نُوْرًا وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِى نُوْرًا وَمِنْ تَحْتِى نُوْرًا اَللّهُمَّ أَعْطِنِى نُوْرًا (رواه مسلم)

“Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya, di lidahku cahaya, di pendengaranku cahaya, di penglihatanku cahaya. Jadikan di belakangku cahaya, di hadapanku cahaya, dari atasku cahaya, dan dari bawahku cahaya. Ya Allah berikan kepadaku cahaya.” (H.R.Muslim)

Kesimpulannya, hati merupakan panglima untuk seluruh anggota jasad kita. Kalau hati bening, kelakuan kita pun akan beres. Tapi kalau hati kita busuk, seluruh amaliah pun busuk. Ada sepuluh cara agar kita memiliki hati yang suci, yaitu; Introspeksi diri, perbaikan diri, tadabbur Qur’an, menjaga kelangsungan amal saleh, mengisi waktu dengan zikir, bergaul dengan orang-orang saleh, berbagi kasih dengan fakir miskin dan anak yatim, mengingat mati, menghadiri majelis ta’lim, dan berdo’a kepada Allah swt. Mudah-mudahan Allah swt. selalu memberi kepada kita hati yang bening. Amiin .


Wallahu A’lam

Author :  Ust. Aam Amiruddin

Post By : L.af on Februari’ 2012

ALaM GuRu Ku.....

ALaM GuRu Ku.....
BejalaR lah....